Kamis, 06 Agustus 2015

Belajar dari Penggembala Kambing

Hampir semua trader sukses memiliki berjuta pengalaman yang buruk (baca: 'berdarah-darah') dalam upaya mencapai level kompetensi yang disyaratkan untuk bisa meraih kesuksesan dalam trading. Ada satu cerita yang sangat menarik terkait dengan pentingnya membangun mindset trading yang benar.

Adalah seorang penggembala kambing yang mencoba menekuni bisnis trading. Pada awalnya ia melihat bisnis trading adalah bisnis yang menguntungkan dan sangat liquid. Setelah mempelajari lebih dalam tentang bagaimana cara trading dan mempraktekkan pada akun demo, sampailah pada suatu kesimpulan bahwa, selain menguntungkan, ternyata trading adalah pekerjaan yang mudah dan dapat dilakukan 'dimana' saja.

Dalam perjalanan karir bisnis tradingnya... ia pun harus menelan pil pahit berupa kegagalan demi kegagalan hingga 'berdarah-darah'. Bukan saja menjadi langganan MC tapi juga terlilit hutang... 

Lalu apa yang menjadi pokok penyebab kegagalannya dalam trading? Hmmm... mungkin saja karena mindset bisnis yang salah. Tidak ada keberhasilan suatu pekerjaan melainkan dilakukan dengan cara benar.

Dalam bisnis pada umumnya kita sering mendengar, bahwa semakin berani menggambil resiko besar maka kesuksesan besarpun akan diraih. Tapi mindset seperti ini tidak berlaku dalam bisnis trading...

Tidak percaya? Silahkan dibuktikan...

Ia bertanya dalam hati... Mengapa aku selalu gagal dan gagal (MC).... padahal setiap hari aku sudah berusaha dan belajar keras untuk bisa berhasil dalam trading? 

Melalui perenungan yang tidak sebentar, akhirnya ia pun mengambil pelajaran dari pekerjaannya sebagai peternak kambing yang tugasnya setiap hari adalah menyediakan rumput untuk kambing-kambing peliharaannya.

Tahap demi tahap pekerjaan ngarit mulai dicermatinya secara seksama. Ia selalu mengasar aritnya supaya tajam sehingga mudah digunakan dalam menyabit rumput. Tak terlupa ia juga memikirkan bagai mana menggunakan arit yang tajam tersebut supaya tidak melukai tangannya, karena itu ia akan secara hati-hati menggunakan aritnya. Keranjangpun ia siapkan untuk wadah hasil ngaritnya. Bisa saja ia membawa banyak keranjang untuk hasil ngaritnya, tapi apa nanti ia bisa membawanya.
Ia selalu berangkat ngarit pada siang hari karena jika pagi hari rumput masih basah dan kambing tidak doyan rumput yang masih basah, kemudian ia mencari lokasi yang rumputnya tumbuh subur dan gemuk-gemuk. 

Setelah keranjangnya penuh dengan rumput ia pun besyukur dan segera pulang agar kambing-kambing peliharaannya bisa segera menikmati hasil jerih payahnya. Setelah itu ia segera beristirahat atau mengerjakan pekerjaan lainnya.

Dari pengalaman ngarit itu, ia baru menyadarinya mengapa selama ini tidak terpikirkan untuk kembangkan menjadi mindset trading, pekerjaan baru yang ia geluti?...

Pelajaran apa yang bisa diambil dari pekeraan ngarit diatas. Mari coba kita pahami cerita di atas dan kaitkan dengan bisnis trading yang kita jalani.

Pertama: Mengasah Arit
Dalam bisnis trading, sebelum kita menetapkan keputusan untuk BUY atau SELL, perlu melakukan analisa market, kemana harga akan bergerak. Mengasah arit juga berarti mengasah kemampuan agar analisa kita semakin meningkat dari hari ke hari. Poin ini terkait dengan penguasaan sistem trading yang digunakan.

Kedua: Resiko
Menggunakan arit yang tajam, jika tidak hati-hati tentu dapat melukai tangannya. Memiliki kemampuan analisa yang tajam, tentu akan menciptakan rasa percaya diri untuk bertransaksi. Tapi perlu tetap waspada, jangan sampai rasa percaya diri yang berlebihan nantinya justru menghacurkan Anda. Poin ini terkait dengan kemampuan mengelola resiko.

Ketiga: Keranjang rumput
Bisa saja ia membawa banyak keranjang untuk menampung rumput hasil ngaritnya, tapi apa nanti ia sanggup membawanya? jika pun bisa, ini berarti ia sedang menumpuk rumput hasil ngaritnya. Apa dampaknya? tentu dalam beberapa hari rumput-rumput itu akan busuk dan kambing tidak doyan rumput yang busuk. Poin ini terkait traget harian dari trading yang kita lakukan, baik target profit maupun target loss.

Keempat: Waktu ngarit
Manajemen waktu akan sangat berkaitan dengan hasil yang didapat. Dalam pasar forex, siang hari merupakan sesi eropa dimana terjadi pergerakan harga yang cukup dinamis dengan rentang yang cukup besar. Dengan demikian, transaksi yang dimulai pada siang hari jauh lebih menguntungkan.

Kelima: Lokasi
Ini berkaitan dengan banyaknya pair yang bisa tradingkan. Tidak usah trading di banyak pair. Tugas kita disini adalah memilih dan memilah pair mana yang berpotensi menghasilkan profit. Kumpulkan informasi yang cukup agar didapat pilihan pair yang tepat.

Keenam: Sudahi ngaritnya jika keranjangnya sudah penuh
Target trading (baik profit maupun loss) menjadi sangat penting untuk menjaga kondisi psikologis dan mental trader tetap dalam kondisi prima. Tetapkan rencana yang bisa dan sanggup kita capai. Nikmati dan syukuri apapun hasilnya. Belajarlah ikhlas.

Ketujuh: Istirahat
Tutup MT4 segera jika target sudah tercapai. Istirahatkan fisik dan mental supaya tetap fresh. Ini akan sangat membantu dalam menghasilkan kualitas analisa yang baik.
Satu hal lagi yang penting adalah segera istirahatkan aktivitas trading Anda jika waktu bersama Tuhan mu telah tiba.

Semoga kisah ini dapat memberikan inspirasi kepada Anda dalam upaya menggapai kompetensi trading yang diinginkan. Belajarlah dari pengalaman trader sukses, karena sebelum sukses mereka sudah mengalami pahit getirnya bisnis trading yang mungkin saja akibat mindset yang salah. Dengan belajar dari pengalaman trader sukses itu dapat menghindarkan Anda dari mengulangi kesalahan yang sama.

2 komentar:

  1. Kereeeen... BTC udah ada di Cilegon ternyata. Salam dari trader Pandeglang... :)

    BalasHapus
  2. Terimakasih agan Ukon Ahmad...
    Kumpul dimari gan https://www.facebook.com/groups/453788044642059/

    BalasHapus