Apa kabar sobat trader....
Kali ini saya coba posting terkait upaya membangun kompetensi trader. Menurut saya, hal ini sagantlah penting Anda ketahui supaya Anda memiliki pengorganisasian pembelajaran trading untuk dapat mencapai level kompetensi yang diinginkan.
Pengorganisasian pembelajaran dapat diartikan memilih dan mengelompokkan materi-materi pembelajaran [yang penting saja] dan membaginya dalam tahapan-tahapan pembelajaran dimana tahap-tahap sebelumnya menjadi prasyarat pembelajaran ditahap berikutnya serta bagaimana cara/metode belajar Anda dalam menguasai materi pada tiap tahapan. Misal pembelajaran dikelompokkan dalam 3 tahap, yakni tahap 1, tahap 2 dan tahap 3. Tahap 1 sebagai prasyarat tahap 2 dan tahap 2 menjadi prasyarat tahap 3. Jangan pernah beralih pada pembelajaran tahap berikutnya sebelum Anda memiliki kompetensi pada tahap sebelumnya.
Pengorganisasian pembelajaran dapat diartikan memilih dan mengelompokkan materi-materi pembelajaran [yang penting saja] dan membaginya dalam tahapan-tahapan pembelajaran dimana tahap-tahap sebelumnya menjadi prasyarat pembelajaran ditahap berikutnya serta bagaimana cara/metode belajar Anda dalam menguasai materi pada tiap tahapan. Misal pembelajaran dikelompokkan dalam 3 tahap, yakni tahap 1, tahap 2 dan tahap 3. Tahap 1 sebagai prasyarat tahap 2 dan tahap 2 menjadi prasyarat tahap 3. Jangan pernah beralih pada pembelajaran tahap berikutnya sebelum Anda memiliki kompetensi pada tahap sebelumnya.
Baiklah kita mulai saja pembahasannya. Jika dirasa kurang lengkap, silahkan dilengkapi sendiri ya..
Trader sukses adalah
trader yang mampu melakukan tugas yang menjadi syarat keberhasilan transaksi
perdagangan. Untuk bisa melakukannya, minimal dibutuhkan beberapa kompetensi paling mendasar yang
menjadi syarat keberhasilan seorang trader, antara lain:
- Kompetensi analisa
- Kompetensi transaski [termasuk didalamnya kompetensi pengelolaan resiko dan money management]
- Kompetensi psikologi
Dalam menjalankan
aktivitas trading, salah satu persoalan utama yang siap muncul dan berpotensi
mengacaukan aktivitas trading Anda adalah ‘kesalahan analisa market’. Mengapa?
Karena produk dari analisa market adalah data/informasi yang menjadi acuan
trading saat itu. Jika data/informasi yang menjadi acuan pengambilan keputusan
tidak valid maka produk berikutnya yang dihasilkan juga tidak valid dan akan memicu problem trading. Problem trading ini jika tidak diantisipasi secara benar maka
akan memicu persoalan pada sisi yang lainnya, khususnya persoalan psikologi.
Karena itu kompetensi analisa market menjadi sangat penting dimiliki oleh
seorang trader untuk memperoleh informasi 'terbaik' sebagai acuan untuk
melakukan perdagangan.
Produk hasil analisa
1. Kompetensi Analisa
Sebelum memulai
trading dengan strategi apapun, maka wajib bagi seorang trader untuk mengenali
kondisi market secara baik, dimana terdapat 3 kemungkinan ini,
- Trending up/Uptrend, harga bergerak mengarah naik
- Trending down/Downtrend, harga bergerak mengarah turun
- Range bound, pergerakan harga memantul atau berkisar pada level atas/level bawah tertentu.
Mengambil isitlahnya Ninja Trader, ketika dua orang
berangkat ke medan perang, orang yang kemplu cenderung selalu maju dengan
membabibuta tanpa perencanaan atau strategi. Sedangkan orang yang bijak selalu
melakukan pengamatan yang cermat terhadap situasi terlebih dahulu untuk mengetahui
kondisi di medan pertempuran dan setelah itu merancang strategi yang tepat
untuk masuk medan tempur.
Seperti pada
peperangan, seorang trader juga mengamati situasi dan kondisi market secara
cermat [analisa market] sebelum melakukan trading. Dengan mengamati situasi dan
kondisi market secara cermat [analisa market] maka akan dapat ditentukan
strategi trading yang tepat untuk kondisi market pada saat itu.
Beberapa trader yang
mengalami kerugian sering mempersalahkan sistem trading yang mereka gunakan [walaupun
kadang kala benar adanya, sistem trading yang digunakan tidak efektif]. Pada
kondisi yang lain mungkin sistem tradingnya mampu menghasilkan keuntungan,
hanya saja kadang terburu-buru masuk market yang tidak tepat.
Selama tidak
melakukan itu, pasti tradingnya secara asal untuk memenuhi keinginan open posisi [biar
ga nganggur wkwkw....].
Mengenali Trend Market
Mengenali trend
market adalah pekerjaan paling mudah [sama mudahnya dengan klik buy/sell
wkwwk.....].
Sejatinya tidak demikian, mengenali trend market haruslah lengkap, yakni kapan suatu trend mulai dan
kapan perkiraan akan berakhirnya. Ini juga tidak sulit jika memahami ilmunya. Mengenali
awal dan akhir sebuah trend merupakan hal yang sangat penting, karena ini akan
berperan dalam upaya kita meminimalkan resiko perdagangan.
Bagaimana mengenali/memprediksi
akhir sebuah trend market? Beberapa tips ini mungkin bermanfaat.
Pertama, gunakan pendekatan Fibonaci Retracement.
Ketika harga sudah memasuki level area 423.6 maka power maket sudah sangat
berkurang dan akan segera reversal.
Kedua, gunakan
pendekatan hukum aksi reaksi market. Aksi market, harga akan terus bergerak membentuk
trend hingga mendapatkan reaksi yang minimal sama atau lebih besar dari aksi
sebelumnya. Jangkauan reaksi market pada umumnya akan mencapai 50 – 61% dari
trend sebelumnya.
Lalu bagaimana
mengenali awal sebuah trend?
Selain mengenali
trend dengan baik, trader juga harus memahami route map price [pola trend/pola pergerakan harga/psikologi harga] secara
benar karena hal ini akan menentukan skenario perjalanan trading hari itu.
2. Kompetensi Transaksi
Yang dimaskud kompetensi
transaksi buka sekedar kompeten dalam klik buy/sell. Buy/sell ini merupakan sebuah
kesimpulan yang dihasilkan dari serangkaian kegiatan analisa yang telah
dilakukan sebelumnya.
Kemudian muncul
pertanyaan lanjutan, dimana sebaiknya menempatkan buy/sell? Tentu saja kita
harus punya acuan yang bisa dipertanggung jawabkan.
Acuan Mengambil Perdagangan
Ada banyak tools yang
bisa digunakan untuk membantu trader dalam mengambil posisi perdagangan,
seperti menggunakan FR, SnR/SnD, Range Harian, TL, PA LL & HH, Candlestick
Pattern, dll. Beberapa diantaranya akan di bahas disini. Kuasai saja salah satu
atau gabungan dari metode di atas. Pilih
yang paling sesuai dengan style trading Anda masing-masing.
Sekedar saran untuk Anda yang
ingin lebih cepat sukses di bisnis forex ini,
Pertama, Anda harus memahami level-level
Support dan Resistance atau level-level Supply and Demand sebagai ‘kendali’
harga. Konsep yang paling penting ketika kita akan menganalisa pasar finansial
adalah level SnR atau SnD. Dengan memahaminya secara baik, benar-benar akan
sangat membantu trading dengan hasil yang lebih baik. Jika Anda belum memahami
secara baik, pelajarilah dengan serius dan dapatkan ‘sari pati’ dari SnR atau
SnD.
Apakah yang dimaksud
dengan level-level SnR/SnD ini?
Secara teori, support adalah tingkat harga dimana
permintaan [demand] cukup kuat untuk mencegah harga dari penurunan lebih
lanjut. Alasannya adalah ketika harga semakin dekat atau lebih dekat level
support, pembeli melihat kesepakatan yang lebih baik karena merasa ‘beli dengan
harga murah’, sehingga yang dilakukan lebih cenderung untuk membeli. Sementara
bagi penjual menjadi ‘kurang greget’ untuk menjual karena mereka mendapatkan
kesepakatan yang lebih buruk. Dengan skenario seperti itu, demand akan mampu
mengatasi pasokan [supply] dan akan mencegah harga jatuh di bawah support.
Namun demikian
Support/Demand tidak selalu memegang kendali harga. Ketika harga mampu
mem-break level support/demand, prilaku harga menunjukkan bahwa seller telah
menguasai pasar atas buyer. Hal ini menunjukkan bahwa sekarang persepsi yang
terjadi adalah cenderung untuk menjual dari pada membeli.
Setelah level
supprot/demand di-break, maka trader akan mengharapkan tingkat lain dari
support/demand dititik berikutnya dimana buyer telah membentuk diri.
Resistance adalah tingkat harga dimana pasokan
[supply] untuk mencegah harga dari kanikan lebih lanjut. Alasannya adalah
ketika harga semakin dekat atau lebih dekat level resistance, penjual melihat
kesepakatan yang lebih baik karena merasa ‘menjual di harga tinggi’, sehingga
yang dilakukan lebih cenderung untuk menjual. Sementara bagi pembeli menjadi
‘kurang greget’ untuk membeli karena mereka mendapatkan kesepakatan yang lebih
buruk. Dengan skenario seperti itu, pasokan [supply] dari seller akan mampu
mengatasi permintaan [demand] dan akan mencegah harga naik diatas level resistance.
Seperti support,
resistance juga tidak selalu memegang kendali harga. Ketika harga mampu
mem-break level resistance/supply, prilaku harga menunjukkan bahwa buyer telah
menguasai pasar atas seller. Hal ini menunjukkan bahwa sekarang pola pikir adalah
cenderung untuk mebeli dari pada menjual.
Setelah level
resistance/supply di-break, maka trader akan mengharapkan tingkat lain dari
resistance/supply dititik berikutnya dimana seller telah membentuk diri.
Disinilah level baru resistance/demand akan terbentuk pada tingkat harga dimana
penjual telah mengambil sikap.
Kedua, Anda harus memahami Range. Range adalah rentang satu
set harga ditandai dengan harga rendah dan harga tinggi. Pasangan mata uang
perdagangan berada dalam jangkauan itu. Mengetahui range akan sangat membantu
trader untuk menambah informasi yang dibutuhkan untuk melakukan open posisi.
Secara umum, trader berdagang
berdasarkan range harian untuk melakukan open posisi koreksi harga. Artinya
mereka akan melakukan open posisi saat range harian normal dari tiap-tiap pair
sudah tercapai.
Range harian normal
adalah range rata-rata pergerakan normal mata uang tiap harinya. Pada kondisi
tertentu seringkali terjadi pergerakan market di atas rata-rata range harian
normal biasanya hal tersebut terjadi karena beberapa faktor, diantaranya adalah
adanya pengendali market [big news].
Kita tahu bahwa harga
tidak selamanya naik atau selamanya turun. Logikanya market akan melakukan
koreksi, baik itu ketiak akan melanjutkan trend ataupun sebaliknya, bahkan bisa
saja trjadi reversal.
Ketiga, pahami Sistem Trading Anda secara
baik dan benar.
Saya tentu sangat
paham bahwa tidak semua trader memiliki trading system yang sama, maka jika
boleh saya mengingatkan, pahamilah Sistem Trading Anda lebih baik, bisa dimulai
dari pemahaman indikator [jika anda memakainya], termasuk dalam cara
penggunaannya, cara membacanya dan rule-rule yang sudah Anda buat sendiri.
Perlakukan trading Anda dengan baik dan dengan akhlak yang baik pula.
Selain memiliki
kompetensi dalam hal mengambil acuan perdagangan, sebagai trader juga harus
memiliki kemampuan menghitung resiko dan mengelola modal dengan baik.
Secara umum
kompetensi money management merupakan kemampuan trader dalam mengelola modal. Bisnis
forex tergolong dalam bisnis dengan resiko tinggi karena itu diperlukan
kemampuan mengelola modal secara baik.
Ketika berurusan
dengan transaksi maka ada jaminan transaksi [margin] dan ada equitas [jaminan
floating] yang direpresentasikan oleh margin level. Ketika equitas [jaminan
floating] yang kita miliki tidak di manage dengan baik maka bgaiamanapun akan
berujung pada kondisi akun yang tidak sehat dan akhirnya berujung kehilangan
modal seluruhnya.
Karena itu diperlukan
kemampuan mengukur traksaksi secara bijak untuk mengantisipasi kondisi pasar
yang sewaktu-waktu dapat terjadi pergerakan dalam jumlah pip yang besar dalam
waktu singkat yang berlawanan dengan arah transaksi terbuka yang kita miliki.
Oleh karena itu diperlukan perencanaan penggunaan lot transaksi yang wajar
sehingga mampu mengatasi gejolak pasar tersebut.
Dalam trading
setidaknya terdapat 3 hal yang harus diperhitungkan terkait money management,
yaitu:
Margin [biaya jaminan
transaksi], semakin besar lot transaksi maka semakin besar biaya jaminan
traksaksinya tergantung pada leverage yang digunakan.
Equty [ekuitas],
yakni dana yang dijaminkan untuk menahan transaksi yang mengalami floating
minus disebabkan kesalahan analisa. Besarnya jaminan ini bisa kita batasi
dengan penerapan stop order [stop loss] untuk mengantisipasi kerugian yang lebh
besar.
Margin level, margin
bebas yang digambarkan dalam prosentase yang menunjukkan kesehatan akun.
Semakin besar margin level maka akun akan semakin sehat.
Dengan demikian,
TUGAS BERAT sebagai trader pada sisi MM ini salah satunya adalah melakukan
manajemen equitas dengan baik, mengatur keluar masuknya euitas secara sehat. Jadi
lengkapi lagi pengetahuan yang dibutuhkan untuk merencanakan MM.
3. Kompetensi Psikologi
Kompetensi yang
terakhir ini paling sulit dikuasai. Selain sulit, pelatihan-pelatihan terkait
kompetensi psikologi juga sangat jarang dijumpai. Mengontrol emosi pada
kondisi-kondisi kritis selama masa transaksi/trading akan sangat menguras
energi bahkan psikologi. Kompetensi psikologi sering saya menyebutnya sebagai
akhlak trader. Termasuk dalam kompetensi ini adalah kemampuan trader dalam menyikapi
peluang yang ditawarkan oleh market secara bijak, bijak dalam entri posisi, bijak
dalam menggunakan lot transaksi, bijak dalam menentukan dan menangani resiko
serta bijak dalam menentukan target. Kebijakan-kebijakan ini sebelumnya harus
direncankan oleh trader sebagai sebuah sistem trading. Selanjutnya tugas trader
adalah mentaati kebijakan-kebijakan tersebut sebagai sebuah aturan dalam
trading. Kemampuan trader dalam mentaati aturan trading yang telah dibuatnya
sendiri akan menjadikannya sebagai trader yang berakhlak. Dengan mentaati
aturan trading yang sudah dibuat maka psikologi trading akan terkendali dengan
baik.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar