Senin, 26 September 2016

Pengorganisasian Pembelajaran dalam Membangun Kompetensi Trader


Apa kabar sobat trader....

Kali ini saya coba posting terkait upaya membangun kompetensi trader. Menurut saya, hal ini sagantlah penting Anda ketahui supaya Anda memiliki pengorganisasian pembelajaran trading untuk dapat mencapai level kompetensi yang diinginkan. 

Pengorganisasian pembelajaran dapat diartikan memilih dan mengelompokkan materi-materi pembelajaran [yang penting saja] dan membaginya dalam tahapan-tahapan pembelajaran dimana tahap-tahap sebelumnya menjadi prasyarat pembelajaran ditahap berikutnya serta bagaimana cara/metode belajar Anda dalam menguasai materi pada tiap tahapan. Misal pembelajaran dikelompokkan dalam 3 tahap, yakni tahap 1, tahap 2 dan tahap 3. Tahap 1 sebagai prasyarat tahap 2 dan tahap 2 menjadi prasyarat tahap 3. Jangan pernah beralih pada pembelajaran tahap berikutnya sebelum Anda memiliki kompetensi pada tahap sebelumnya.

Baiklah kita mulai saja pembahasannya. Jika dirasa kurang lengkap, silahkan dilengkapi sendiri ya..

Trader sukses adalah trader yang mampu melakukan tugas yang menjadi syarat keberhasilan transaksi perdagangan. Untuk bisa melakukannya, minimal dibutuhkan beberapa kompetensi paling mendasar yang menjadi syarat keberhasilan seorang trader, antara lain:
  1. Kompetensi  analisa 
  2. Kompetensi transaski [termasuk didalamnya kompetensi pengelolaan resiko dan money management] 
  3. Kompetensi psikologi
Dalam menjalankan aktivitas trading, salah satu persoalan utama yang siap muncul dan berpotensi mengacaukan aktivitas trading Anda adalah ‘kesalahan analisa market’. Mengapa? Karena produk dari analisa market adalah data/informasi yang menjadi acuan trading saat itu. Jika data/informasi yang menjadi acuan pengambilan keputusan tidak valid maka produk berikutnya yang dihasilkan juga tidak valid dan akan memicu problem trading. Problem trading ini jika tidak diantisipasi secara benar maka akan memicu persoalan pada sisi yang lainnya, khususnya persoalan psikologi. Karena itu kompetensi analisa market menjadi sangat penting dimiliki oleh seorang trader untuk memperoleh informasi 'terbaik' sebagai acuan untuk melakukan perdagangan.


 Produk hasil analisa

1. Kompetensi Analisa
Sebelum memulai trading dengan strategi apapun, maka wajib bagi seorang trader untuk mengenali kondisi market secara baik, dimana terdapat 3 kemungkinan ini,
  • Trending up/Uptrend, harga bergerak mengarah naik 
  • Trending down/Downtrend, harga bergerak mengarah turun 
  • Range bound, pergerakan harga memantul atau berkisar pada level atas/level bawah tertentu. 
Mengambil isitlahnya Ninja Trader, ketika dua orang berangkat ke medan perang, orang yang kemplu cenderung selalu maju dengan membabibuta tanpa perencanaan atau strategi. Sedangkan orang yang bijak selalu melakukan pengamatan yang cermat terhadap situasi terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi di medan pertempuran dan setelah itu merancang strategi yang tepat untuk masuk medan tempur.

Seperti pada peperangan, seorang trader juga mengamati situasi dan kondisi market secara cermat [analisa market] sebelum melakukan trading. Dengan mengamati situasi dan kondisi market secara cermat [analisa market] maka akan dapat ditentukan strategi trading yang tepat untuk kondisi market pada saat itu.

Beberapa trader yang mengalami kerugian sering mempersalahkan sistem trading yang mereka gunakan [walaupun kadang kala benar adanya, sistem trading yang digunakan tidak efektif]. Pada kondisi yang lain mungkin sistem tradingnya mampu menghasilkan keuntungan, hanya saja kadang terburu-buru masuk market yang tidak tepat.

Selama tidak melakukan itu, pasti tradingnya secara asal untuk memenuhi keinginan open posisi [biar ga nganggur wkwkw....].

Mengenali Trend Market
Mengenali trend market adalah pekerjaan paling mudah [sama mudahnya dengan klik buy/sell wkwwk.....].

Sejatinya tidak demikian, mengenali trend market haruslah lengkap, yakni kapan suatu trend mulai dan kapan perkiraan akan berakhirnya. Ini juga tidak sulit jika memahami ilmunya. Mengenali awal dan akhir sebuah trend merupakan hal yang sangat penting, karena ini akan berperan dalam upaya kita meminimalkan resiko perdagangan.

Bagaimana mengenali/memprediksi akhir sebuah trend market? Beberapa tips ini mungkin bermanfaat.
Pertama,  gunakan pendekatan Fibonaci Retracement. Ketika harga sudah memasuki level area 423.6 maka power maket sudah sangat berkurang dan akan segera reversal.

Kedua, gunakan pendekatan hukum aksi reaksi market. Aksi market, harga akan terus bergerak membentuk trend hingga mendapatkan reaksi yang minimal sama atau lebih besar dari aksi sebelumnya. Jangkauan reaksi market pada umumnya akan mencapai 50 – 61% dari trend sebelumnya.

Lalu bagaimana mengenali awal sebuah trend?

Selain mengenali trend dengan baik, trader juga harus memahami route map price [pola trend/pola pergerakan harga/psikologi harga] secara benar karena hal ini akan menentukan skenario perjalanan trading hari itu.

2. Kompetensi Transaksi
Yang dimaskud kompetensi transaksi buka sekedar kompeten dalam klik buy/sell. Buy/sell ini merupakan sebuah kesimpulan yang dihasilkan dari serangkaian kegiatan analisa yang telah dilakukan sebelumnya.
Kemudian muncul pertanyaan lanjutan, dimana sebaiknya menempatkan buy/sell? Tentu saja kita harus punya acuan yang bisa dipertanggung jawabkan.

Acuan Mengambil Perdagangan
Ada banyak tools yang bisa digunakan untuk membantu trader dalam mengambil posisi perdagangan, seperti menggunakan FR, SnR/SnD, Range Harian, TL, PA LL & HH, Candlestick Pattern, dll. Beberapa diantaranya akan di bahas disini. Kuasai saja salah satu atau gabungan dari metode di atas.  Pilih yang paling sesuai dengan style trading Anda masing-masing.

Sekedar saran untuk Anda yang ingin lebih cepat sukses di bisnis forex ini,
Pertama, Anda harus memahami level-level Support dan Resistance atau level-level Supply and Demand sebagai ‘kendali’ harga. Konsep yang paling penting ketika kita akan menganalisa pasar finansial adalah level SnR atau SnD. Dengan memahaminya secara baik, benar-benar akan sangat membantu trading dengan hasil yang lebih baik. Jika Anda belum memahami secara baik, pelajarilah dengan serius dan dapatkan ‘sari pati’ dari SnR atau SnD.

Apakah yang dimaksud dengan level-level SnR/SnD ini?
Secara teori, support adalah tingkat harga dimana permintaan [demand] cukup kuat untuk mencegah harga dari penurunan lebih lanjut. Alasannya adalah ketika harga semakin dekat atau lebih dekat level support, pembeli melihat kesepakatan yang lebih baik karena merasa ‘beli dengan harga murah’, sehingga yang dilakukan lebih cenderung untuk membeli. Sementara bagi penjual menjadi ‘kurang greget’ untuk menjual karena mereka mendapatkan kesepakatan yang lebih buruk. Dengan skenario seperti itu, demand akan mampu mengatasi pasokan [supply] dan akan mencegah harga jatuh di bawah support.

Namun demikian Support/Demand tidak selalu memegang kendali harga. Ketika harga mampu mem-break level support/demand, prilaku harga menunjukkan bahwa seller telah menguasai pasar atas buyer. Hal ini menunjukkan bahwa sekarang persepsi yang terjadi adalah cenderung untuk menjual dari pada membeli.

Setelah level supprot/demand di-break, maka trader akan mengharapkan tingkat lain dari support/demand dititik berikutnya dimana buyer telah membentuk diri.

Resistance adalah tingkat harga dimana pasokan [supply] untuk mencegah harga dari kanikan lebih lanjut. Alasannya adalah ketika harga semakin dekat atau lebih dekat level resistance, penjual melihat kesepakatan yang lebih baik karena merasa ‘menjual di harga tinggi’, sehingga yang dilakukan lebih cenderung untuk menjual. Sementara bagi pembeli menjadi ‘kurang greget’ untuk membeli karena mereka mendapatkan kesepakatan yang lebih buruk. Dengan skenario seperti itu, pasokan [supply] dari seller akan mampu mengatasi permintaan [demand] dan akan mencegah harga naik diatas level resistance.

Seperti support, resistance juga tidak selalu memegang kendali harga. Ketika harga mampu mem-break level resistance/supply, prilaku harga menunjukkan bahwa buyer telah menguasai pasar atas seller. Hal ini menunjukkan bahwa sekarang pola pikir adalah cenderung untuk mebeli dari pada menjual.
Setelah level resistance/supply di-break, maka trader akan mengharapkan tingkat lain dari resistance/supply dititik berikutnya dimana seller telah membentuk diri. Disinilah level baru resistance/demand akan terbentuk pada tingkat harga dimana penjual telah mengambil sikap.

Kedua, Anda harus memahami Range. Range adalah rentang satu set harga ditandai dengan harga rendah dan harga tinggi. Pasangan mata uang perdagangan berada dalam jangkauan itu. Mengetahui range akan sangat membantu trader untuk menambah informasi yang dibutuhkan untuk melakukan open posisi.

Secara umum, trader berdagang berdasarkan range harian untuk melakukan open posisi koreksi harga. Artinya mereka akan melakukan open posisi saat range harian normal dari tiap-tiap pair sudah tercapai.

Range harian normal adalah range rata-rata pergerakan normal mata uang tiap harinya. Pada kondisi tertentu seringkali terjadi pergerakan market di atas rata-rata range harian normal biasanya hal tersebut terjadi karena beberapa faktor, diantaranya adalah adanya pengendali market [big news].
Kita tahu bahwa harga tidak selamanya naik atau selamanya turun. Logikanya market akan melakukan koreksi, baik itu ketiak akan melanjutkan trend ataupun sebaliknya, bahkan bisa saja trjadi reversal.

Ketiga, pahami Sistem Trading Anda secara baik dan benar.
Saya tentu sangat paham bahwa tidak semua trader memiliki trading system yang sama, maka jika boleh saya mengingatkan, pahamilah Sistem Trading Anda lebih baik, bisa dimulai dari pemahaman indikator [jika anda memakainya], termasuk dalam cara penggunaannya, cara membacanya dan rule-rule yang sudah Anda buat sendiri. Perlakukan trading Anda dengan baik dan dengan akhlak yang baik pula.

Selain memiliki kompetensi dalam hal mengambil acuan perdagangan, sebagai trader juga harus memiliki kemampuan menghitung resiko dan mengelola modal dengan baik.

Secara umum kompetensi money management merupakan kemampuan trader dalam mengelola modal. Bisnis forex tergolong dalam bisnis dengan resiko tinggi karena itu diperlukan kemampuan mengelola modal secara baik.

Ketika berurusan dengan transaksi maka ada jaminan transaksi [margin] dan ada equitas [jaminan floating] yang direpresentasikan oleh margin level. Ketika equitas [jaminan floating] yang kita miliki tidak di manage dengan baik maka bgaiamanapun akan berujung pada kondisi akun yang tidak sehat dan akhirnya berujung kehilangan modal seluruhnya.
Karena itu diperlukan kemampuan mengukur traksaksi secara bijak untuk mengantisipasi kondisi pasar yang sewaktu-waktu dapat terjadi pergerakan dalam jumlah pip yang besar dalam waktu singkat yang berlawanan dengan arah transaksi terbuka yang kita miliki. Oleh karena itu diperlukan perencanaan penggunaan lot transaksi yang wajar sehingga mampu mengatasi gejolak pasar tersebut.

Dalam trading setidaknya terdapat 3 hal yang harus diperhitungkan terkait money management, yaitu:
Margin [biaya jaminan transaksi], semakin besar lot transaksi maka semakin besar biaya jaminan traksaksinya tergantung pada leverage yang digunakan.
Equty [ekuitas], yakni dana yang dijaminkan untuk menahan transaksi yang mengalami floating minus disebabkan kesalahan analisa. Besarnya jaminan ini bisa kita batasi dengan penerapan stop order [stop loss] untuk mengantisipasi kerugian yang lebh besar.
Margin level, margin bebas yang digambarkan dalam prosentase yang menunjukkan kesehatan akun. Semakin besar margin level maka akun akan semakin sehat.

Dengan demikian, TUGAS BERAT sebagai trader pada sisi MM ini salah satunya adalah melakukan manajemen equitas dengan baik, mengatur keluar masuknya euitas secara sehat. Jadi lengkapi lagi pengetahuan yang dibutuhkan untuk merencanakan MM.

3. Kompetensi Psikologi
Kompetensi yang terakhir ini paling sulit dikuasai. Selain sulit, pelatihan-pelatihan terkait kompetensi psikologi juga sangat jarang dijumpai. Mengontrol emosi pada kondisi-kondisi kritis selama masa transaksi/trading akan sangat menguras energi bahkan psikologi. Kompetensi psikologi sering saya menyebutnya sebagai akhlak trader. Termasuk dalam kompetensi ini adalah kemampuan trader dalam menyikapi peluang yang ditawarkan oleh market secara bijak, bijak dalam entri posisi, bijak dalam menggunakan lot transaksi, bijak dalam menentukan dan menangani resiko serta bijak dalam menentukan target. Kebijakan-kebijakan ini sebelumnya harus direncankan oleh trader sebagai sebuah sistem trading. Selanjutnya tugas trader adalah mentaati kebijakan-kebijakan tersebut sebagai sebuah aturan dalam trading. Kemampuan trader dalam mentaati aturan trading yang telah dibuatnya sendiri akan menjadikannya sebagai trader yang berakhlak. Dengan mentaati aturan trading yang sudah dibuat maka psikologi trading akan terkendali dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar